weronpeople.my.id - Dalam kurun lima hingga tujuh tahun ke belakang peningkatan jumlah pengguna internet di indonesia naik signifikan. Setidaknya ada dua hal yang bisa diambil kesimpulan yaitu kemudahan dan murahnya akses terhadap internet serta naiknya ekonomi masyarakat indonesia dengan ciri hari ini pasti ada satu hp di setiap rumah.
Kemudahan akses pada internet membuat semua orang punya kesempatan yang sama pada informasi dan peluang yang ada diberbagai bidang, pendidikan, ekonomi dll.
Lalu muncul profesi-profesi baru yang dahulu tidak kita kenal sebelumnya, selebgram, youtuber, tiktoker dan influenser. Bagi sebagian orang mencari uang jadi lebih mudah dengan berjualan secara online.
Aksesbilitas pada internet ini ternyata juga ada dampak buruknya, terlalu sering berinteraksi dengan dunia maya dan cepatnya arus informasi dan komunikasi bisa membawa dampak pada keseimbangan mental hingga timbul penat dan resistensi terhadap rutinitas.
Notifikasi dari grup sekolah, kuliah atau pekerjaan saja kadang bikin frustasi, hingga muncul tren dan instilah baru yaitu Healing.
Healing belakangan menjadi kata yang dengan cepat jadi tren, dimaknai sebagai cara untuk melepaskan penat dari urusan tugas sekolah, kuliah atau pekerjaan di kantor.
Dalam terminologi sosial media, healing yang dimaksud dilakukan dengan jalan-jalan, staycation, makan enak atau nonton baik film maupun drama korea.
Secara pribadi saya tidak masalah dengan tren healing ala generasi muda, bagaimanapun rehat sejenak melakukan hal yang membahagiakan untuk melepas penat dan mendapat semangat baru dalam hidup itu baik.
Hanya saja lewat tulisan kali ini saya ingin coba memperkenalkan cara lain yang patut dicoba sebagai cara untuk Healing selain yang bersifat duniawi dan personal reward yaitu Giving.
Bukan hal yang baru, sejak dahulu kala kita sudah diajarkan bahwa memberi, membantu atau sedekah bisa jadi sarana mencari kebahagiaan, melegakan hati dan mendapat motivasi baru serta memperbaiki mood.
Giving juga bisa jadi sarana bersyukur atas apa yang sudah dikaruniakan pada kita, kesehatan, rejeki, keluarga, sahabat dan lingkungan yang supportif.
Selain staycation, self reward juga disebut-sebut sebagai salah satu cara healing menghabiskan waktu di tempat wisata, cafe atau hotel sekedar menepi dari keriuhan duniawi.
Kalau mau dicoba, giving bisa juga lho jadi sarana self reward yang seperti tujuan awalnya memberi penghargaan atau apresiasi ada diri sendiri. Misal agar semangat belajar menjelang ujian sekolah membuat self reward kalau bisa dapat nilai 9 di mata pelajaran matematika bakal self reward dengan giving 100 ribu untuk anak yatim atau dukung pembangunan masjid.
Kembali ke paragraf pembuka, buat sobat yang ingin coba healing dengan cara giving sekarang makin mudah. Cukup dengan gadget di genggaman sudah bisa mendapatkan kebahagiaan, nyaris semua lembaga kemanusiaan seperti halnya Solopeduli, menyediakan sarana donasi dan sedekah di ujung jari, klik scroll done.
Variasi program yang ditawarkan juga banyak, dari yang sifatnya pembagunan fisik seperti masjid, sekolah, hingga beasiswa, membantu biaya pengobatan, mititasi bencana dan lain sebagainya.
Sebagai penutup jika selama ini sudah healing dengan cara-cara biasa namun belum dapat kebahagiaan yang diminta, cobalah alternatif baru Healing dengan Giving. Semoga bermanfaat sampai jumpa.
Penulis
Achmad Munandar
*Artikel ini juga tayang di website Solo Peduli, bisa dibaca lewat tautan berikut ini: solopeduli.com
Tidak ada komentar